Kisah Cangkir Yang Cantik
Alkisah, sepasang kakek dan nenek sedang berkunjung ke sebuah toko untuk mencari hadiah bagi cucu cantiknya yang akan merayakan ulang tahun. Saat mata mereka memandang ke berbagai sudut toko untuk mencari hadiah yang cocok, sang nenek langsung menunjuk sebuah cangkir cantik yang dipajang di toko tersebut. "Aih...cantiknya cangkir ini, cocok untuk cucu cantikku". Sang kakek terbelalak memandang keindahan cangkir tersebut,"Betul sayang, cangkir ini cantik sekali, tidak ada barang yang seindah cangkir ini sebagai hadiah ulang tahun untuk cucu kita yang cantik". Saat tangan mereka menggapai cangkir tersebut, tiba-tiba sang cangkir berbicara," Betul, pasangan yang berbahagia, aku memang cantik, tapi dulu aku tak secantik ini. Aku dulu hanyalah seonggok tanah liat yang kotor, hingga suatu saat, ada seorang pemuda yang mengambil diriku dan menyiksa aku dengan cara menekan-nekan badanku untuk dibuat cangkir ini. Aku berteriak kesakitan, tapi pemuda tersebut tidak mengindahkanku, bahkan menjemur aku di panas matahari, sakit sekali badanku. Kupikir siksaan itu telah berlalu. Tapi esok paginya, datang seorang wanita menggurat badanku dengan pisau dan alat-alat lain yang aku tak tahu namanya. Siksaan itu semakin sakit. Aku berteriak untuk menghentikannya, tapi wanita tersebut semakin menggoresku dan menusuk-nusukku dengan alat-alatnya yang menakutkan. Akhirnya penderitaanku berakhir sore itu. Ternyata, bayangan ketenangan yang ada di hatiku tidak kuperoleh. Seorang pemuda datang lagi kepadaku, ia menyiksaku lebih sakit dan lebih berat dari si pemuda maupun wanita yang kemarin. Pemuda ini membakar aku di perapian, berulang-ulang, sampai aku tak bisa lagi berteriak karena terlalu sakit. Ia kemudian meletakkan aku di suatu tempat. Aku menangis menahan sakit. Namun ketika aku mendongakkan wajahku, di depan cermin aku lihat diriku sudah menjadi cantik seperti ini. Aku berteriak kegirangan. Rasa sakit yang kurasakan berhari-hari tak kurasakan lagi, hilang lenyap berganti dengan sukacita. Aku sangat berterimakasih kepada pemuda yang sudah membentuk aku menjadi sebuah cangkir. Aku juga berterimakasih kepada wanita yang sudah menghias diriku dengan guratan-guratan yang cantik di tubuhku dan mewarnai tubuhku sehingga menjadi indah seperti ini. Aku juga sangat berterimakasih kepada pemuda yang sudah membakar tubuhku, sehingga tubuhku kuat dan tidak lembek lagi. Aku cantik..cantik..sekali."
Sang kakek dan nenek ini tersenyum. Dalam hati mereka berkata,"Ini kado terindah untuk cucuku, karena cangkir ini berisi pelajaran berharga untuk pertumbuhan karakter cucuku."
Pesan apa yang kalian peroleh dari cerita Cangkir Cantik ini?
Tulis pesan yang kalian dapat di kotak komentar ya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar